Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk budidaya kedelai
sangat penting, karena kedelai harus berkecambah dengan semppurna
supaya dpat berkembang dengan maksimal, selain itu benih juga memerlukan
kelembapan dan oksigen yang cukup.
Ada beberapa tujuan pengolahan tanah adalah supaya tanah menjadi gembur,
pembenaman sisa-sisa tanaman, memecah bongkahan-bongkahan tanah,
perataan tanah, dan pemberantasan rumput.
Kondisi lahan yang akan ditanami:
1. Tanah tegalan
Pengolahan tanah pada tegalan dilakukan dengan cara dibajak, digaru dan
diratakan. Sisa-sisa gulma dibuang, dan pelaksanaannya dilakukan pada
akhir musim kemarau karena pada awal musim hujan benih ahrus segera
ditanam.
Untuk penanaman kedua tanah tidak usah diolah lagi. Dan jangan lupa membuat bedengan atau kalenan-kalenan seperlunya.
2. Permukaan lereng
Pengolahan dilakukan dengan cara terasering agar erosi pada permukaan tanah dapat diperkecil.
3. Lahan sawah
Tanah diolah dengan cukup untuk membuat jerami padi sampai kepermukaan
tanah, kemudian jerami disingkirkan. Buat lubang dengan tugal pada
petakan dengan lebar 3 m – 10 m, panjang disesuaikan dengan kondisi
lahan.
Diantara petakan dibuat saluran drainase selebar 25-30 cm, dengan
kedalaman 30 cm, diamkan selama 7-10 hari untuk menutupi bibit yang
telah ditebar atau dimasukan ke dalam tanah yang ditugal.
Pemilihan Bibit
Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua,
utuh, dan warnanya mengkilat. Bibit dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1
ha, bibit bisa didapat dari took-toko yang menyediakan bibit ataupun
denga bibit hasil pertanian sendiri.
Untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal maka pemilihan bibit pun harus yang berkualitas. Syarat-syarat bibit unggul:
1. Benih dipanen setelah buah matang
2. Diambil dari tanaman yang sehat
3. Produksi tinggi
4. Pertumbuhan tanam seragam
5. Bersih dari kotoran, hama, penyakit dan gulma
6. Tidak keriput, tidak luka, dan mengkilat
7. Harus kering benar
8. Sudah harus ditanam paling lambat 8 bulan sejak dipanen
9. Disimpan dalam kelembapan < 60%
Ada dua cara untuk mengadakan pembibitan yaitu, bibit disimpan dalam bentuk biji dan bibit disimpan dalam bentuk buah.
Bibit yang disimppan dalam bentuk biji, caranya tanaman yang sudah
kelihatan tua yang buahnya banyak, batangnya besar, buahnya tidak mudah
pecah dan bebas penyakit lalu kita petik.
Kemudian ditampi. Pilih biji yang besar, mulus dan tidak keriput,
kemudian dijemur lagi hingga kering. Campurkan debu sedikit minyak
tanah. Masukan ke dalam kaleng dan tutup rapt-rapat.
Bibit yang disimpan dalam bentuk buah caranya, tanaman di cabut dan
dijemur sampai benar-benar kering. Ikat dan gantungkan di atas tungku
api. Menjelang tanam, yaitu 3-4 hari sebelum tanam ikatan dipukul-pukul
agar biji lepas kemudian dipilih biji yang baik dan dijemur.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan alat tugal, lubang dibuat
sedalam 3-4 cm. jarak tanam tergantung dari kesuburan tanah, dan
ketersedian air maupun varietas yang ditanam. Dapat menggunakan ukuran
20 x 40 cm, 25 x25 cm, 30 x 15 cm atau 30 x 30 cm.
Cara Penanaman
Cara penanaman kedelai
ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman
dengan cara ditebarkan akan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak
merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan tenaga yang
digunakan lebih singkat.
Penanaman dengan cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 oorang untuk membuat
lubang, 1 orang memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar
dan menutup lubang.
Apabila penanaman dilakukan pada lahan yang tidak pernah ditanami
kedelai, maka benih dicampur dengan bakteri rhizobium. Caranya sama
seperti yang dijelaskan pada pembahasan budidaya kacang hijau, yaitu
dicampur dengan legin.
Setiap 5-10 gram dibatasi sedikit air, kemudian dicampur dengan benih 1
kg. jika legin tidak ada, benih bisa diberi tanah yang sudah sering
ditanami kedelai (kacang-kacangan). Setiap 1 kg benih dicampur dengan
100-250 gram tanah. Kemudian diangin-anginkan, lalu ditanam tiap lubang
2-3 butir benih.
Tahap Pemeliharaan Tanaman
1. Pengairan
Pengairan dapat dilakukan dengan menggenangi saluran drainase selama
15-30 menit. Tanah jangan terlalu becek ataupun kekeringan. Saat
perkecambahan umur 0-5 hari, 15-20 hari, masa pembungaan dan pembentukan
biji (35-65 hari), sangat memerlukan air. Sedangkan saat menjelang
panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.
2. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu, sebelum dilakukan penanaman atau saat tanam, dan pupuk susulan.
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman kedelai yaitu, TSP 75 kg – 200
kg/ha, KCl 50 – 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Sedangkan untuk pupuk
susulan yaitu urea 50 kg/h, pupuk susulan diberikan ketika tanaman
berumur 20-30 hari setelah tanam. Pupuk diberikan didalam larikan di
antara barisan tanaman kedelai kemudian ditutup tanah.
3. Penyulaman dan penyiangan
Penyulaman dilakukan seminggu setelah benih ditanam, hal ini dilakukan untuk mengganti apabila ada tanaman yang mati.
Kegiatan penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk
susulan. Sedangkan penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman berbunga.
Penyiangan dilakukan untuk untuk membersihkan gulma dan penggemburan
tanah dapat dilakukan pada saat penyiangan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain:
Kembang daun
, ciri-cirinya, warna hitam, dibagian pinggir terdapat garis-garis kuning, dan bertelur dan menetas pada daun.
Cara pengendaliannya, semprot dengan Azondrin 15 WSC, Kharpos, dan 0,1% Tacophene dalam bentuk cair.
Kepik polong, ciri-cirinya, bentuk tubuh dan warna mirip walang sangit, dan bergaris putih dan kuning disepanjang tepi sisi badannya.
Cara pengendaliannya, semprot dengan Bayrusil dengan dosis 1-2 cc/liter,
dan semprot dengan insektisida Azodrin 15 WSC, Dursban 20 EC setiap 1-2
minggu setelah tanaman 50 hari.
Lalat kacang
, ciri-cirinya, lalat kecil dengan warna hitam, warna
1,5 mm, bertelur pada keping biji yang sedang tumbuh, bertelur pada
pagi hari, dan berkepong-pong pada bagian kulit pangkal daun.
Cara pengendaliannya, dicegah dengan cara menanam ketika tanah masih
dalam keadaan lembab dan subur, sebelum benih ditanam campur dengan
insektisida Marshall 200 EC, dan lakuakn penyemprotan dengan Azodrin 15
WSC, Dursban 20 EC, dan Lonnate 25 WP.
Ulat penggerek polong
, ciri-cirinya, bertelur dibawah daun buah.
Cara pengendaliannya, semprot tanaman pada waktu pembentukan polong
dengan insektisida surecid, Agrothion 50 EC, dan Dursban 20 EC.
Ulat prodenia
, ciri-cirinya, larva berikuran panjang ± 3 cm
berwarna hitam, ada garis-garis kuning di punggung dan samping, bertelur
di permukaan daun, dan berkepompong di dalam tanah.
Cara pengendaliannya, semprot pada permukaan daun bagian atas dengan
insektisida Azodrin 15 WSC dan Thiodon 35 EC dua kali seminggu setelah
ditemukan telur.
Ulat jengkal
, ciri-cirinya, berwarna hitam dan berjalan seperti jengkal.
Cara pengendaliannya, semprot dengan insedktisida Agrothion 50 EC, basudin 60 EC, dan Azodin 15 WSC.
Penyakit yang menyerang tanaman kedelai antara lain:
Bercak daun
, penyebabnya bakteri Xanthomonas phaseoli. Gejalanya,
pada permukaan bawah daun terdapat bintik berwarna kuning dan warna
coklat di tengash bercakan, kemudian bercak-bercak bergabung menjadi
lebih besar, dan tanaman menjadi layu dan mati. Cara menanggulanginya,
penanaman varitas harus yang tahan penyakit, mermbersihkan gulma, dan
semprot dengan Bentate 50 WP, Bayleron 250 EC
Penyakit karat
, penyebabnya, Cendawan Phakospora pachyrhizi.
Gejalanya, muncul saat tanaman selesai berbunga, di permukaan daun
bagian bawah terdapat bintik-bintik coklat, spora berwarna coklat
bertaburan apabila disentuh, dan polong banyak yang tidak berisi. Cara
menanggulanginya, penanaman varietas harus yang tahan penyakit, tanam
serempak, pergiliran tanaman, membersihkan gulma, dan semprot dengan
Benlate dosis 2 gram/liter, Baycor 300 EC, Bayleron 250 EC.
Mozaik
, penyebabnya virus, gejalanya tanaman jadi kerdil, daun menggulung dan agak keriput, dan jarak antara cabang pendek.
Penanggulangannya, menanam parietas yang tahan penyakit, pergiliran
tanaman, tanaman yang terserang cabut dan bakar, membersihkan gulma,
kemudian semprot dengan Basudin 60 EC.