Tanaman tomat merupakan jenis tanaman
yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, untuk itu sebelum anda
membudidayakan Tomat, anda perlu mengetahui terlebih dahulu cara menanam tomat yang baik,
agar nantinya menghasilkan produksi yang optimal. Tanaman tomat
termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran dan buah,
tomat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik serta obat-obatan
Tanaman tomat dibedakan menjadi dua,
yaitu determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur
tanaman yang pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta
di ujung tanaman. Sedangkan tipe indeterminate, postur tanaman yang
tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara 2-3 ruas, ujung
tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat tipe indeterminate
menghasilkan buah dengan ukuran yang besar.
Tanaman tomat membutuhkan curah hujan
antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat berkisar antara
100-1000 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per
hari. Suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30°C, sedangkan
proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20°C. Tanaman tomat
sangat membutuhkan air karena 90% kandungan tomat terdiri dari air.
Agar diperoleh hasil yang optimal,
lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan di bekas lahan tanaman tomat atau
tanaman lain yang masih sefamili.
Persiapan lahan untuk budidaya tomat meliputi:
- Pemasangan mulsa PHP
- Pembajakan dan penggaruan tanah.
- Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm.
- Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
- Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah,
Persiapan selanjutnya adalah:
- Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir.
- Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman tomat terjaga, masing2 ajir dihubungkan gelagar. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat, ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ± 45°.
Persiapan pembibitan budidaya tomat
membutuhkan sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian
menyediakan media semai dengan komposisi:
- 20 liter tanah
- 10 liter pupuk kandang.
- 150 g NPK halus.
Media campuran dimasukkan ke dalam
polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih ke media, sebaiknya
benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil
atau metalaksil dengan dosis ½ dosis terendah yang dianjurkan pada
kemasan selama ± 6 jam. Untuk mempercepat perkecambahan benih, tutup
permukaan media menggunakan mulsa PHP, agar bagian dalam media dalam
keadaan lembab.
Pembukaan penutup permukaan media semai
dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup
menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam
07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00.
Setelah benih berumur 5 hari menjelang
tanam, buka sungkup secara penuh, ini berfungsi untuk penguatan tanaman.
Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan
insektisida berbahan aktif imidakloprid pada saat berumur 10 hari
setelah semai dengan dosis ½ dosis terendah.
Penyulaman budidaya tomat dapat
dilakukan sampai umur tanaman tomat 2 minggu. Tanaman tomat yang sudah
terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak
seragam dan dapat erpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.
Perempelan tunas samping tanaman tomat
dilakukan sampai pembentukan cabang, ini dilakukan pada semua tunas yang
keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah
cabang-cabang produktif. Perempelan tunas di bawah cabang utama
bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh
kekar, sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif
bertujuan untuk mengoptimalkan produksi.
Sanitasi lahan pada budidaya tomat meliputi :
- Pengendalian gulma/rumput
- Pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan.
- Pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat terserang hama penyakit.
Lakukan pengairan secara terukur (1/3
dari tinggi bedengan), dengan penggenangan seminggu sekali, terutama
jika tidak sedang turun hujan.
0 komentar:
Posting Komentar