Pendahuluan
- Lobak adalah tumbuhan yang termasuk famili: Cruciferae.
- Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih.
- Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet,Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 ha.
Syarat Tumbuh
- Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur, mengandung humus (subur) dan lapisan atasnya tidak mengandung kerikil (batu-batu kecil).
- Tanaman mudah ditanam baik di dataran rendah maupun tinggi (pegunungan).
- Derajat keasaman tanah 5-6.
- Waktu tanam adalah musim hujan atau awal musim kemarau. Namun kalau menanam pada musim kemarau, tanaman harus cukup air.
Benih & Bibit
- Lobak ditanam dari bijinya.
- Bibit lobak tidak perlu didatangkan dari luar negeri (impor), cukup dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji.
- Biji-biji tersebut dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu.
- Untuk penanaman seluas 1 ha diperlukan biji sebanyak 5 kg dengan daya kecambah 75%.
- Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami diolah terlebih dulu dengan dicangkul sedalam 30-40 cm.
- Kemudian diberi pupuk kandang fermentasi atau kompos 5 ton/ha.
- Setelah tanah diratakan, semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air merata di permukaan lahan, diamkan selama 7 hari.
- Dibuat alur dengan jarak antaralur 30 cm.Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah barat ke timur agar sinar matahari masuk ke tanaman sebanyak-banyaknya.
Penanaman.
- Biji langsung ditanam tanpa disemai terlebih dahulu.
- Biji ditanam pada lubang tanam sebanyak (2-3) biji/lubang tanam. Ditutup dengan tanah tipis-tipis.
- Biji akan tumbuh setelah 4 hari kemudian.
- Untuk meningkatkan kesehatan tanaman, pertumbuhan akar, dan untuk meningkatkan ketersediaan hara, semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air.
Pemeliharaan tanaman
- Setelah umur 2-3 minggu, tanaman mulai disiang sambil dibuat guludan. Guludan dibuat dengan cara tanah di sepanjang barisan tanaman ditinggikan.
- Penyiangan (weeding) dilakukan (2–3) kali, dengan menyingkirkan gulma di sekitar daerah perakaran.
- Sambil tanah didangir, tanaman diperjarang. Caranya tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yangsubur ditinggalkan.
- Setelah diperjarang, jarak tanaman menjadi 10-20 cm.
Pemupukan.
- Pada umumnya petani jarang memberikan pupuk buatan. Akan tetapi agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak sebenarnya perlu diberikan pupuk buatan.
- Pupuk dasar, pupuk yang digunakan, untuk lahan seluas 1 ha, adalah campuran (3 –5 ) ton pupuk kandang fermentasi + 40 kg Urea + 10 kg SP-36 + 10 kg KCl. Pupuk diberikan dalam lubang tugal sekitar 5 cm dari tanaman pada (3–7) hari setelah tanam, diaduk secara merata, dan disebar merata pada bedengan/alur tanam. Pupuk sebaiknya diberikan pada waktu tanah didangir.
- Pupuk susulan, sebagai pupuk susulan gunakan campuran 20 kg Urea + 20 kg SP-36 + 40 kg KCl, diberikan pada (25-30) HST. Pupuk ditempatkan di sekeliling tanaman, dan selanjutnya dilakukan pembumbunan, sehingga membentuk guludan, yang berasal dari tanah di sepanjang barisan yang ditinggikan. Pemupukan dilakukan setelah penyiangan gulma.
- Penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air dilakukan pada 4 – 30 HST, dengan cara disemprotkan berkala 5 – 7 hr sekali pada tanaman secara merata.
- Sedangkan penyemprotan larutanPOC WarungTani II dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air dilakukan pada 30 – 60 HST, dengan cara disemprotkan berkala 5 – 7 hr sekali pada tanaman secara merata.
Hama & Penyakit
- Untuk mencegah penyakit pada tanaman lobak, dilakukan penyemprotan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air setiap 2 minggu.
- Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan WT Bvr dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air
Panen.
- Umur panen pada tanaman lobak adalah 60 HST.
- Pemungutan buah jangan sampai terlambat, karena keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya juga tidak enak (kapus-kapus). Jika hal tersebut terjadi, umbi lobak tidak akan laku dijual.
- Tanaman yang terawat dapat menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan ada jenis lobak yang dapat menghasilkan umbi beratnya hingga mencapai 0,5-1 kg tiap tanaman dan rasa umbinya pun enak dimakan.
0 komentar:
Posting Komentar